SISTEM
PENGAPIAN
KONVENSIONAL
KONVENSIONAL
Berfungsi
untuk membagikan tegangan tinggi dari ignition coil ke busi-busi sesuai dengan
firing order
4.
Kabel
tengangan tinggi (high tension cords)
Berfungsi
menyalkurkan tegangan tinggi dari distributor ke busi-busi
5.
Platina
(Kontak Braker)
Berfungsi
untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dari baterai ke primer coil agar
terjadi induksi tegangan tinggi pada ignition coil. Karena apabila arus listrik
dari baterai tidak ada kontak platina hanya akan terjadi medan magnet biasa
pada kumparan primer coil. Karena prinsip kerja ignition coil sama dengan
prinsip kerja pada transformator yaitu harus dialiri arus bolak balik untuk
menaikkan tengangan. Sedangkan dari baterai menghasilkan arus listrik searah
(DC) sehingga perlu adanya platina untuk memutus dan menghubungkan arus listrik
ke primer coil agar menyerupai arus listrik bolak balik sehingga dapat
terjadi induksi tegangan tinggi pada sekunder coil ignition coil
6.
Busi
Busi
berfungsi untuk memercikkan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan
bakar pada saat akhir langkah kompresi
7.
Kondenser (Kondensator)
Kondensator adalah suatu komponen yang
berfungsi untuk menyimpan arus sementara saat kontak platina membuka agar tidak
terjadi loncatan bunga api pada celah platina saat platina membuka.
Ø Cara Kerja Sistem Pengapian
Apabila
kunci kontak pada posisi IG atau Start Aliran listrik dari sumber tegangan atau
baterai menuju ke primer coil dan ke platina
1.
Apabila
kontak platina menutup
Maka
aliran dari baterai ke primer koil ke kontak platina ke massa, sehingga pada primer coil terbentuk medan magnet.
2.
Apabila
kontak platina membuka
Saat kontak platina membuka maka aliran arus terputus dengan massa sehingga medan magnet pada primer koil hilang tiba-tiba. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya induksi tegangan tinggi pada sekunder koil. Tegangan tinggi pada sekunder koil dikirim ke masing-masing busi dengan distributor dan kabel-kabel tegangan tinggi.
No comments:
Post a Comment