LAPORAN
KEGIATAN PRAKTEK SISTEM PENGAPIAN
Prosedur Penyetelan Celah Platina
1. Pastikan
engine stand pada keadaan tidak hidup dan KK pada posisi Off
2. Lepas
kabel-kabel busi
3. Lepas
tutup distributor dan lepas rotor distributor
4. Putar
pulley searah jarum jam dengan kunci ring 19 untuk menempatkan ujung cam
menyentuh tumit ebonite dengan penuh
5. Kendorkan
kedua mur dudukan platina dengan obeng plus
6. Pasang
fuller gauge ukuran 0,4 mm pada celah platina
7. Untuk
mengatur kerenggangan celah platina gunakan obeng min pada coakan yang
tersedia untuk menggeser kontak bebas platina agar merenggang dan menyempit
8. Jika
sudah pada posisi yang pas kencangkan mur-mur pada dudukan platina
9. Cek
kembali celah platina dengan fuller gauge kemungkinan saat pengencangan mur
dapat menggeser kembali dudukan platina
10. Pasang kembali rotor distributor
beserta tutup distributor
11. Pasang kembali kabel busi pada masing-masing
busi sesuai firing order 1-3-4-2
12. Ukur kembali besar sudut dwell
dengan dwell tester, bila belum memenuhi standar setel
Kembali celah platina
D. Gambar Kerja
2. Menggunakan
dwell tester pada pemeriksaan sudut dwell
E.
Hasil Kerja
1. Hasil Pemeriksaan sudut
dwell awal
Pada pemeriksaan awal sudut dwellnya
adalah : 50° p.e
2. Hasil penyetelan celah
platina
Pada penyetelan celah platina pertama
menggunakan fuller gauge dengan ukuran yang dipilih adalah 0,4 mm
3.
Hasil Pemeriksaan sudut dwell akhir
Setelah dilakukan penyetelan celah
platina pertama maka sudut dwellnya adalah : 54° p.e
4.
Hasil pemeriksaan sudut dwell awal
Pada pemeriksaan awal sudut dwellnya
adalah : 50 ° p.e
5.
Hasil penyetelan celah platina
Pada penyetelan celah platina kedua
menggunkan fuller gauge dengan ukuran yang dipilih adalah : 0,45 mm
6.
Hasil pemeriksaan sudut dwell akhir
Setelah dilakukan penyetelan celah
platina kedua maka sudut dwellnya adalah : 48 ° p.e
F. Data Teknis
1.
Mesin
: Toyota Kijang seri 5K
2.
Ukuran fuller gauge : 0,4 – 0,5 mm
3.
Sudut dwell : 52°± 4° p.e
G. Kesimpulan
Setelah
dilakukan 2 kali penyetelan celah platina pada sudut dwell yang berbeda yaitu
52° p.e dan 48° p.e maka dapat dibuktikan bahwa kerenggangan celah platina
semakin rapat akan menghasilkan sudut dwell yang semakin besar, apabila
kerenggangan celah platina semakin renggang maka sudut dwell akan semakin
kecil.
Nilai
Diperiksa tanggal :
Nama Siswa : Yan Aliyudin
Tanda tangan :
Siswa
Tanda tangan :
Instruktur
CATATAN
:
thankyou... bermanfaat ini...
ReplyDeleteYa sama - sama bisa di share ke sesama ya. Thanks
ReplyDeletemakasih informasinya menyelamatkn dari dosen gila :G
ReplyDelete